Pentas kisah tragedi karya William Shakespeare oleh lembaga nonprofit Public Theater itu menggambarkan Julius Caesar sebagai pria berambut pirang, berkuasa dan mengenakan setelan bisnis dengan pin bendera AS, sedangkan istrinya, Calpurnia, dilukiskan sebagai wanita dengan aksen Slavia dan bergaya busana dari perancang busana. Melania Trump berasal dari Slovenia yang satu rumpun dengan rumpun bangsa Slavia.
Drama karya Shakespeare itu fokus kepada penusukan Caesar oleh bekas orang dekatnya untuk akhirnya menentukan lembaga-lembaga demokrasi.
Delta menyatakan pentas seni Public Theater itu sudah ke luar dari aturan. Tapi belum lama tahun ini Public Theater malah mengumumkan pentas itu tidak akan dicocok-cocokkan dengan masa sekarang dan hanya menggambarkan pemimpin Romawi itu sebagai memikat orang, populis dan tidak sopan yang memuja kekuasaan.
Jumat pekan lalu New York Times menyebut gambaran Caesar dalam pentas itu dimirip-miripkan dengan sosok Trump.
Penciptaan "sosok penguasa Romawi sebagai pirang, sombong, egois yang mirip sekali dengan penguasa Ruang Oval sekarang ini (Donald Trump). Dan dia akhirnya dibunuh oleh keangkuhan dan laparnya sendiri kepada kekuasaan," tulis New York Daily News.
Pentas ini dibuka 23 Mei sampai 18 Juni. Sponsor Public Theater lainnya adalah American Express dan Bank of America, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017