Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri dan serangan senjata di parlemen dan mausoleum Ayatollah Ruhollah Khomeini, pada Rabu.
"Dalang dan komandan utama serangan teroris terhadap parlemen dan mausoleum Ayatollah Khomeini terbunuh hari ini oleh pasukan keamanan," kata menteri intelijen Mahmoud Alavi seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim.
Alavi mengatakan bahwa pada bulan lalu kementeriannya hampir setiap hari mengidentifikasi dan menghancurkan "kelompok teroris", namun belum menyiarkannya untuk menghindari penyebaran ketakutan di kalangan masyarakat.
Pihak berwenang Iran juga telah menangkap tujuh orang tersangka, atas keterlibatannya membantu gerilyawan dalam melakukan serangan, kata pejabat pengadilan pada Sabtu.
Ahmad Fazelian, seorang pejabat peradilan provinsi, mengatakan bahwa tujuh orang dicurigai "memberikan dukungan untuk kelompok teroris", ditahan di Fardis, sekitar 50 kilometer sebelah barat Teheran, kantor berita berjaringan Mizan melaporkan.
Pada Jumat, pihak berwenang mengumumkan penangkapan 41 tersangka terkait dengan serangan kembar Teheran.
Secara terpisah, kepala pengadilan di provinsi Fars mengatakan tujuh orang yang ditahan di daerah Larestan selatan, kemungkinan memiliki hubungan dengan kelompok ISIS, menurut laporan kantor berita ISNA pada Sabtu.
Kepolisian Teheran mengatakan bahwa mobil yang digunakan pelaku serangan pada Rabu, telah ditemukan pada Sabtu di pusat kota.
"Para teroris pertama-tama pergi dengan mobil menuju bangunan mausoleum dan menurunkan dua orang di antara mereka di sana, selanjutnya pergi menuju pusat kota untuk menyerang parlemen," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media setempat, seperti dilansir Reuters. (Uu.Aulia/KR-AMQ)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017