Jakarta (ANTARA News) - Majalah remaja pria, Hai, yang baru-baru ini menerbitkan edisi cetak pamungkas mereka pada 1 Juni 2017, menegaskan akan terus menjaga citra mereka sebagai "teman nongkrong" dari para pembacanya.


Hal itu disampaikan oleh Acting Editor in Chief Hai, Didi Kaspi Kasim, saat ditemui ANTARA News di kantornya di Jakarta, Senin (5/6) lalu.


"Ya. Kami adalah sahabatnya anak-anak milenial," kata Didi merujuk pada generasi muda pangsa pembaca Hai yang kini tergolong dalam generasi milenial.


"Dari dulu kami memposisikan diri youth bestfriend, kami adalah teman mereka, teman nongkrong gitu kan, teman mereka mengambil keputusan," ujarnya menambahkan.


Terlebih lagi, kata Didi, berdasarkan sejumlah penelitian sebagian besar generasi muda masa kini mengakses informasi mereka lewat perangkat mobile.


(baca juga: Tanggapi #RIPHai, "Hai" tegaskan cuma pindah platform)


"Bahkan bukan desktop, tetapi mobile. Jadi, ya kami sebenarnya simply mengikuti mereka. Karena kami kan temen-nya," kata Didi.


Sementara edisi cetak tidak lagi cukup cepat mengikuti dinamika generasi muda, remaja pria, yang memang menjadi ceruk pembaca Hai.


"Jadi memang harus digital yang membuat kami merasa a click away dari audiens kami," katanya.


"Ya itulah Hai sebenarnya. Hai adalah sebuah figur yang berbungkuskan logo Hai yang sudah berumur 40 tahun. Jadi Hai itu memang teman anak-anak muda itu," pungkas Didi.


(baca juga: Hai sudah lama berencana akhiri edisi cetak)


Hai yang menerbitkan edisi cetak terakhirnya pada 1 Juni 2017 dengan menampilkan pernyataan tegas "We Need More Space" di sampul depannya mulai menuangkan konsentrasi penuh untuk mengembangkan bisnis media mereka lewat platform daring di laman http://hai.grid.co.id.


(baca juga: Berbincang dengan redaksi Hai soal transisi mereka (1))

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017