Tulungagung (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia melibatkan tim K-9 Polda Jawa Timur untuk membantu pengamanan di 35 stasiun yang ada di wilayah Daop VII Madiun, demi mengantisipasi gangguan keamanan selama arus mudik/balik Lebaran.
"Nah, menjelang Lebaran ini PT KAI melibatkan tim pengamanan eksternal, baik dari unsur TNI maupun Polri. Itu rutin kami laksanakan," kata Manajer Pengamanan Objek Vital dan Aset PT KAI Daop VII Tulungagung Sapriadi di Tulungagung, Sabtu.
Tak hanya melakukan pengamanan di sekitar stasiun-stasiun, personel brimob bersenjata lengkap yang diperbantukan untuk membantu keamanan di lingkup PT KAI juga dikerahkan di atas kereta api.
Polisi bersama TNI dan polisi militer akan bekerja sama dengan petugas PT KAI termasuk polsuska untuk mencegah gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi di atas kereta, lingkungan stasiun maupun selama perjalanan kereta api.
"Untuk tim K-9 fokus siaga di 35 stasiun yang ada di wilayah Daop VII Madiun, termasuk di Tulungagung ini," katanya.
Sapriadi tak menjelaskan rinci alasan pelibatan tim K-9 atau anjing pelacak dalam pengamanan selama arus mudik/balik Lebaran 1438 H tersebut.
Ia mengatakan, tim K-9 disiagakan jika ditemukan benda mencurigakan termasuk mendeteksi dini kemungkinan aksi terorisme ataupun penyelundupan barang terlarang melalui jalur kereta api.
"Untuk personel polsuska efektifitas dan patroli kami giatkan selama arus mudik/balik Lebaran, terutama dalam memantau keamanan stasiun-stasiun besar, di atas kereta api, maupun berpatroli mengawasi keamanan perjalanan KA secara berkala," katanua.
Terkait potensi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api, Sapriadi menyebut mayoritas kasus kecelakaan terjadi di perlintasan liar yang dibuat warga.
"Ada perlintasan pintu kereta api yang resmi dengan palang pintu dan gardu penjaga atau tanpa palang pintu dan tanpa gardu jaga namun terdapat AWS (alarm warning system). Kejadian kecelakaan melibatkan kereta api itu kebanyak terjadi di perlintasan tidak resmi atau liar, yang dibuat masyarakat untuk potong kompas perjalanan," katanya.
Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017