Kuwait City (ANTARA News) - Kuwait pada Minggu mematok (pegging) mata uang dinar (KD) terhadap satu keranjang mata uang internasional setelah lebih dari empat tahun menautkannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dalam sebuah upaya mengurangi tekanan inflasi. Dalam sejarahnya, kerajaan kaya minyak itu telah mematok dinar terhadap sekeranjang mata uang sebelum mematoknya terhadap dolar AS pada Januari 2003 dalam persiapan untuk mata uang tunggal Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang direncanakan untuk 2010. Nilai dinar seketika melonjak dari 289,14 fil terhadap dolar AS menjadi 288,01 fil di tengah berita tersebut. Di sana setiap 1 dinar Kuwait samat dengan 1.000 fil. Gubernur Bank Sentral Kuwait Sheikh Salem Abdul Aziz al-Sabah dalam sebuah pernyataannya yang dikutip kantor berita pemerintah KUNA mengatakan, bahwa penurunan tajam nilai dolar AS telah berdampak negatif terhadap perekonomian Kuwait dalam dua tahun terakhir. Ekonom Kuwait Hajjaj Bukhdour mengatakan keputusan tersebut akan membantu mengurangi "inflasi impor." Sheikh Salem menyatakan kembali komitmen Kuwait terhadap rencana mata uang tunggal di antara enam negara anggota GCC. Bukhdour mengatakan langkah Kuwait tersebut mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh aliansi untuk mencapai target mereka pada 2010, terutama setelah Oman mengumumkan pihaknya tidak dapata memenuhi target tersebut, demikian laporan Thomson Finansial. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007