Los Angeles (ANTARA News) - Taylor Swift rujuk dengan Spotify, Jumat waktu setempat, setelah musiknya kembali masuk layanan streaming itu hampir tiga tahun setelah mengeluhkan Spotify tidak membayar seniman atas jasa streaming musiknya. Pada hari yang sama pesaing utamanya, Katy Perry, mengeluarkan album baru.
Swift, salah satu bintang pop paling laris di dunia, juga membolehkan musiknya nangkring di Pandora, Amazon.com dan Tidal, kata manajemennya seperti dikutip Reuters. Sebelum ini katalog musik dia hanya tersedia di Apple Music.
Keputusan kembali ke layanan streaming ini diambil demi merayakan album "1989" yang sudah terjual 10 juta kopi di seluruh dunia.
"Taylor ingin berterima kasih kepada para penggemarnya karena telah membuat seluruh katalog musiknya kembali tersedia pada semua layanan streaming," kata akun Instagram manajemennya.
Langkah ini berbarengan dengan rilis "Witness," album baru Perry, musuh abadi Swif dalam industri pop yang keduanya memang punya masalah pribadi. Swift (27) saat ini tak punya album baru untuk dipromosikan.
Swift menarik semua musiknya dari Spotify dan layanan streaming lainnya pada November 2014 setelah menulis opini di Wall Street Journal tentang pembajakan musik yang membuat bayaran dari album menurun drastis. Enam bulan kemudian dia menjalin kesepakatan dengan Apple Music untuk album "1989" setelah Apple berjanji membayar sang artis.
Sementara itu, bulan lalu Perry merilis single pertama dari album baru "Witness" itu dengan lagu "Swish Swish" yang menurut pengakuan Perry kepada Jimmy Fallon sebagai lagu anti-bully yang dialamatkan kepada Swift.
Pada 2014, Swift merilis single "Bad Blood" yang ditujukan untuk menyerang Perry. Si pelantun lagu "Firework" itu belum lama ini mengakui bahwa dia dan Swift memang tidak bersahabat.
"Ya benar, memang ada situasi. Jujur saja, dia (Swift) yang memulai dan waktunya bagi dia untuk mengakhirinya," kata Perry kepada host talk show James Corden bulan lalu.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017