Hyderabad, India (ANTARA News) - Ratusan muslim India melakukan demonstrasi pada Minggu untuk memprotes pembunuhan lima orang oleh polisi selama demonstrasi setelah serangan bom terhadap sebuah masjid abad 17. Kepala daerah provinsi Andhra Pradesh, India selatan, mengatakan, "tangah asing" berada di belakang ledakan Jumat yang menewaskan 11 orang di kota Hyderabad, namun ia tidak menyebutkan kelompok atau negara yang dimaksud. "Kami memiliki bukti konklusif dan penting megenai tangan asing dalam ledakan bom Jumat di Masjid Mekkah," kata Y.S. Rajasekhara Reddy. "Kami kini akan meminta pusat (pemerintah federal) menanganinya lebih lanjut." Pemboman itu terjadi ketika sholat Jumat sedang dilaksanakan di Masjid Mekkah. Polisi kemudian menembak mati lima orang ketika mereka bergerak untuk menindak massa yang menyerang polisi dan harta benda. Minggu, pemuda-pemuda muslim memblokade pintu masuk kantor kepala kepolisian di negara bagian tersebut selama sekitar dua jam untuk memprotes pembunuhan orang-orang itu. Mereka juga membakar gambar-gambar perwira tersebut. "Mengapa polisi menggunakan peluru biasa ketika ada panduan untuk menggunakan peluru karet hanya untuk menumpas massa yang rusuh?" kata Asaduddin Owaisi, seorang anggota parlemen yang memimpin protes tersebut. Pemboman itu merupakan serangan ketiga terhadap sebuah masjid dalam setahun ini, dan badan-badan intelijen serta analis mengatakan bahwa anggota-anggota kelompok terlarang Gerakan Mahasiswa Islam India (SIMI) mungkin mendalangi serangan tersebut, dengan didukung badan intelijen Pakistan ISI dan kelompok-kelompok gerilya. Tujuannya, kata mereka, adalah menyulut bentrokan antar-masyarakat di India, yang meski memiliki penduduk Hindu lebih dari 80 persen namun merupakan tempat bagi penduduk muslim terbesar ketiga setelah Indonesia dan Pakistan. Kelompok-kelompok gerilya yang bermarkas di Pakisan telah lama memerangi kekuasaan India di wilayah sengketa Kashmir, India utara. Dalam beberapa tahun terakhir ini, polisi juga menyalahkan mereka atas serangan-serangan teror di luar Kashmir seperti pemboman pasar di New Delhi pada 2005 yang menewaskan 66 orang. Insiden-insiden lain mencakup pemboman 2006 di Varanasi, salah satu kota kuil paling keramat di India, yang menewaskan 15 orang, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007