Bangkok (ANTARA News) - Sekitar tiga ribu orang berunjuk rasa pada Minggu malam untuk memprotes junta militer, dan minta pemilihan umum (pemilu) dipercepat, kata panitia dan polisi. Para demonstran yang menentang kudeta September lalu, berkumpul di plasa Sanam Luang, Bangkok, sebelum berbaris menuju Monumen Demokrasi yang jaraknya beberapa kilometer. "Demonstrasi ini untuk menunjukkan bahwa kami tidak setuju dengan kudeta dan untuk mengusir junta," kata seorang panitia, Nattawut Saikuar, pendukung perdana menteri terguling, Thaksin Shinawatra. Dia mendesak junta sesegera mungkin mengadakan Pemilu. Pemerintah bentukan militer, telah menjanjikan Pemilu berlangsung akhir tahun ini. Nattawut mengatakan sekitar lima ribu orang turut serta dalam demonstrasi, tetapi polisi memperkirakan jumlahnya hanya sekitar tiga ribu peserta. Mayor Jenderal polisi Manit Wongsomboon mengatakan bahwa enam ratus polisi ditempatkan di Sanam Luang, sedangkan 300 lainnya berjaga di Monumen Demokrasi. Tak seorang pun ditangkap dan tidak ada kekerasan, katanya. Unjuk rasa pada Minggu terjadi seiring langkah pihak berwenang yang mulai menindak para penentang. Tindakan itu adalah dengan menahan tiga orang pendukung Thaksin pada Jumat dan menutup tiga stasiun radio yang menyiarkan pernyataan perdana menteri terguling. Unjuk rasa terhadap junta juga semakin sering terjadi dan protes serupa yang terjadi pada akhir April diikuti sedikit-dikitnya empat ribu orang. Gerakan unjuk rasa juga mulai menimbulkan koalisi yang aneh karena beberapa kelompok pro-demokrasi yang tahun lalu menentang Thaksin, kini ikut memprotes junta, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007