"Kami lihat kelembagaan harus diperkuat karena fungsi utama adalah pengawasan terintegrasi sehingga bisa meneruskan untuk membangun pengawasan yang terintegrasi," kata Agus di Kantor BI Pusat di Jakarta, Jumat.
Agus mengatakan sistem pengawasan dan pengaturan oleh OJK sebagai regulator harus diperkuat. Untuk itu, salah satu upayanya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lembaga irisan BI tersebut.
"Termasuk juga peningkatan koordinasi dengan BI, Kementerian Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan," ujar dia.
Agus melihat proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) tujuh Dewan Komisioner OJK di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepanjang pekan ini berjalan baik. Dia menaruh harapan kepada tujuh DK OJK untuk dapat meningkatkan kredibilitas OJK sebagai wasit di industri jasa keuangan tersebut.
Dua dari tujuh anggota DK OJK yang baru saja terpilih Kamis (8/6) juga merupakan anak buah Agus di BI, yakni Tirta Segara yang merupakan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dan Ahmad Hidayat yang menjabat Direktur Departemen Keuangan Internal Bank Indonesia.
"Kami sambut baik Tirta dan Ahmad Hidayat adalah pejabat aktif di BI. Mereka punya kapasitas dan kapabiliats integritas dan juga profesional di bidangnya," ujar Agus.
Sedangkan Wimboh adalah mantan bankir di Bank Sentral yang pernah menjadi Kepala Perwakilan BI di New York Amerika Serikat, dan selanjutnya dipercaya menjadi Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional.
Agus meminta Wimboh yang sudah dipilih menjadi Ketua DK OJK dan enam anggota DK OJK mampu meningkatkan supervisi di sektor keuangan serta mampu menjadi penunjang untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
"Saya yakin ke depan fungsi utama daripada DK OJK dapat membangun lembaga yang kredibel kuat, supervisi sektor keuangan agar berkembang dengan baik dan bisa menjadi penunjang pertumbuhan ekonmi yang inklusif," ujar Agus.
Komisi XI DPR pada Kamis (8/6) malam kemarin menetapkan Wimboh sebagai Ketua DK OJK 2017-2022 dan enam anggota DK OJK yakni calon petahana Nurhaida, Tirta Segara, Riswinandi, Heru Kristiyana, Hoesen, dan Ahmad Hidayat.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017