Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, dibuka melemah sebesar 3,66 poin seiring dengan pelaku pasar yang kembali melakukan aksi jual.
"Masih maraknya aksi jual yang diiringi dengan minimnya sentimen positif membuat laju IHSG cenderung tertahan. Secara tren, IHSG masih berada dalam area pelemahan dalam jangka pendek ini," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
IHSG BEI dibuka turun 3,66 poin atau 0,06 persen menjadi 5.699,25 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 0,92 poin (0,10 persen) menjadi 955,51 poin.
Reza mengatakan bahwa salah satu sentimen yang menjadi perhatian investor yakni keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengenai kebijakan suku bunga acuan. Di tengah situasi itu pelaku pasar cenderung melakukan aksi lepas.
Kendati demikian, lanjut dia, naiknya data cadangan devisa Indonesia akhir Mei 2017 diharapkan dapat menahan tekanan IHSG lebih dalam. Data cadangan devisa Indonesia yang meningkat menandakan ekonomi Indonesia ke depan terjaga.
Sementara itu,Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan terbaru Bank Dunia menunjukan ekonomi Indonesia tetap tangguh di tahun 2017 dan termasuk pasar berkembang yang paling menarik.
"Diharapkan sentimen itu kembali mendorong aksi beli investor," kata Nico Omer.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 165,51 poin (0,83 persen) ke 20.074,77, indeks Hang Seng melemah 2,65 poin (0,01 persen) ke 26.060,41, dan Straits Times menguat 12,73 poin (0,39 persen) posisi 3.284,71.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017