Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat, Erwin Umar di Bukittinggi, Jumat, mengatakan dipilihnya daerah itu sebagai lokasi finish untuk pertama kali akan membawa banyak keuntungan.
"Selama ini Padang yang selalu menjadi lokasi penutupan lomba. Bila ingin daerah lain juga berkembang maka lokasi finish hendaknya dapat ditetapkan di daerah lain pula dengan memperhatikan kemampuan daerah memenuhi persyaratan sebagai tempat finish," katanya.
Menurutnya persiapan sebagai lokasi penutupan TdS akan mendorong daerah melakukan persiapan lebih banyak sehingga hal itu yang menjadi pendorong perkembangan.
Ia menilai Bukittinggi sebagai lokasi finish akan memberi keuntungan bagi hunian hotel, restoran dan lokasi-lokasi kuliner, serta promosi produk kerajinan tangan.
Pelaksanaan TdS 2017 dijadwalkan pada 10 hingga 18 Oktober dengan lokasi start di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, dan direncanakan sebanyak 28 negara akan meramaikan ajang tahunan yang digelar untuk kesembilan kalinya itu.
Usai lebaran, pihak penyelenggara akan mulai menyurvei kelayakan jalan-jalan yang ada di Bukittinggi untuk dilewati.
"Bukittinggi juga ajukan balapan keliling kota. Ini juga akan disuvei nanti dan dipertimbangkan apakah memungkinkan untuk dilaksanakan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengharapkan semua daerah di provinsi itu bisa dilewati oleh rombongan Tour de Singkarak.
"Ajang ini selain olahraga, juga untuk mempromosikan wisata daerah karena itu sedapatnya seluruh daerah dilewati," katanya.
Menurutnya, TdS besar artinya untuk promosi spot pariwisata agar dikenal dunia, karena itu dukungan penuh harus datang dari semua warga di Sumbar.
Pewarta: Irfan Taufik
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017