Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan akan memberikan toleransi bagi para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di bulan Ramadan asal sesuai dengan prosedur.
"Ramadan ini banyak PKL bermunculan. Kita berikan toleransi untuk warga yang mengais rezeki," kata Bima di Bogor, Kamis.
Tetapi, lanjut Bima, pihaknya tidak akan menutup mata apabila ada PKL yang berjualan mengganggu lalu lintas, menutup badan jalan, dan menyebabkan kemacetan.
"Selama mereka tidak melanggar aturan kita beri toleransi. Tapi apabila melanggar aturan kita tertibkan," katanya.
Ia mengatakan, dirinya menerima banyak laporan dari masyarakat terkait keberadaan PKL yang menjamur selama Ramadan. Mengingat zona PKL yang ada di Kota Bogor hanya bisa menampung 30 sampai 40 persen PKL yang ada.
"Karena Ramadan ini bulan berbagi, dan banyak warga yang mengais rezeki. Pemkot Bogor, mencoba mengaturnya, selama tidak menimbulkan kemacetan, dan tidak vulgar menutup jalan," katanya.
Ia menegaskan, toleransi diberikan selama PKL tertib berjualan. Dan siap menertibkan PKL yang berjualan tidak sesuai aturan, seperti menutup jalan, menyebabkan kemacetan dan mengotori lingkungan.
"Contoh di Bantarjati, selama Ramadhan banyak PKL suguhkan takjil, ini jadi sentra masyarakat membeli menu bukaan, dan tidak mungkin kita tertibkan," katanya.
Menurutnya, PKL di Bantarjati tertib dan berkoordinasi dengan LPM setempat serta dikelola oleh warga. Sehingga keberadaannya lebih tertata dan tertib.
"Selama Ramadan ini silahkan berjualan yang tertib, tetapi nanti akan kita tertibkan kembali. Seperti di Pasar Anyar dan Pasar Bogor setiap malam takbiran selalu kita lakukan pembersihan pasar," kata Bima.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017