"Ada sekitar 40.000 jiwa WNI yang bermukim di Qatar, pemerintah Indonesia agar segera memberikan perlindungan kepada mereka," kata Dailami Firdaus melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Dailami Firfaus mengatakan hal itu menanggapi ketegangan antara Qatar dan Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah yang membela Arab Saudi.
Anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta ini juga melihat dampak ketegangan antara Qatar dan Arab Saudi ini pada sektor perjalanan umrah.
"Pemerintah Indonesia juga segera mengantisipasi perjalanan umrah bagi WNI ke Mekah dan Madinah yang menggunakan penerbangan Qatar Airways maupun penerbangan melalui Bandara Internasional Doha," katanya.
Menurut dia, setelah Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah melakukan pemutusan hubungan diplomatik, maskapai penerbangan dari Qatar atau wilayah Qatar tidak dapat melewati wilayah udara Saudi Arabia, Emirat Arab, maupun Bahrain.
"Satu-satunya akses menuju ke dan dari Qatar adalah jalur utara melalui Iran dan Irak," katanya.
Dailami juga menyerukan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengoordinasikan langkah-langkah terpadu perlindungan WNI maupun dampak krisis lainnya bersama kementerian atau lembaga pemerintah, maupun swasta dan masyarakat.
Ia berharap situasi itu dapat selesai melalui dialog dalam semangat persaudaraan dan saling menghormati berbagai pihak karena krisis diplomatik yang berlarut-larut akan mengganggu stabilitas wilayah Timur Tengah.
Selain itu, juga kepentingan nasional Indonesia, yakni keamanan warga, perjalanan umrah, maupun perdagangan di wilayah Teluk Persia dan Timur Tengah.
(T.R024/D007)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017