Pemerintah Indonesia, melalui pembicaraan telepon antara Menteri Luar Negeri RI dengan Menlu Iran, telah menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada keluarga korban tewas dan mendoakan kesembuhan bagi korban luka-luka, demikian dikutip dari pernyataan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, kelompok ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (7/6) bahwa lima petempurnya bertanggung jawab atas serangan terhadap parlemen Iran dan mausoleum Ayatollah Khomeini. Serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan senapan serbu, granat, dan rompi bunuh diri.
Pemerintah Indonesia menegaskan kembali bahwa aksi teror adalah suatu bentuk tindak kriminal yang tidak dapat dibenarkan, apapun motivasinya, di mana pun dilakukan, kapan pun dan oleh siapa pun.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran juga terus mengikuti perkembangan situasi keamanan dan telah melakukan koordinasi dengan otoritas terkait setempat.
Hingga berita ini disiarkan, berdasarkan infomasi dari KBRI Teheran tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban pada aksi teror tersebut.
Namun demikian, Pemerintah Indonesia mengimbau WNI yang berada di Teheran untuk selalu waspada dan menghindari kawasan yang berpotensi menjadi sasaran aksi teror.
Bagi WNI yang memerlukan informasi atau bantuan, KBRI Teheran dapat dihubungi pada nomor hotline +989121891952.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017