"Saya minta suporter percaya pada kami. Tim ini punya potensi dan secara individu sangat berkualitas," kata Beto di Palembang, Kamis.
Pemain asal Brasil ini secara khusus menyampaikan hal tersebut karena pada laga melawan Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (7/6) malam, terbilang sepi dari dukungan kelompok suporter.
Kenyataan ini harus dihadapi Beto dan kawan-kawan setelah gagal meraih kemenangan di tiga laga terakhir.
Bahkan dari tiga pertandingan Go-Jek Traveloka putaran pertama itu, Sriwijaya FC hanya meraih satu poin karena menelan dua kekalahan yakni atas PSM Makassar dan Persela Lamongan dan satu hasil seri atas Madura United di kandang sendiri.
Wujud kemarahan suporter itu terlihat jelas saat pertandingan Rabu malam yakni di salah satu tribun penonton dipasang banner bertuliskan "tribun ini disegel, sampai kalian berbenah".
Bagi Beto kemarahan suporter itu adalah wajar yakni sebagai bentuk kecintaan terhadap klub. Akan tetapi, ia meminta semua pihak mampu berpikir jernih karena yang dibutuhkan Laskar Wong Kito saat ini adalah dukungan.
"Tim ini perlu waktu, pelatih juga perlu waktu untuk memahami kualitas masing-masing pemain. Seperti Risky Dwi Ramadhana diturunkannya lawan Mitra Kukar dan cetak gol. Percayalah tim ini sudah bermain layaknya tim besar," kata Beto.
Sriwijaya FC mampu lepas dari tekanan bertubi-tubi dalam tiga pekan terakhir setelah menaklukkan Mitra Kukar 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (7/6) malam. Dari tiga gol yang tercipta, satu diantaranya dari sepakan Beto.
Raihan tiga poin itu membawa Sriwijaya FC ke peringkat 9 klasemen sementara dengan total 14 angka setelah sebelumnya terpuruk pada peringkat 12 dari 17 kontestan.
Ia tidak menampik bahwa kemenangan ini dilatari motivasi yang tinggi dari tim untuk menang.
"Saya panggil pemain satu per satu, saya katakan sampai kapan akan begini etrus, kalah dan kalah lagi. Saya tidak mau ini karena saya tahu tim ini berkualitas," kata pemain yang sudah memperkuat Sriwijaya FC selama tiga tahun.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017