Jayapura (ANTARA News) - Pelatih tim Persipura Jayapura Liestiadi Lo enggan berkomentar soal posisinya sebagai pelatih kepala menyusul kekalahan yang dialami Boaz TE Solossa dan kawan-kawan dari tuan rumah Madura United 0-2 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Rabu (7/6) malam.
"Saya tidak mau komentar soal posisi saya, itu kewenangan manajemen," katanya dalam rilis yang diterima Antara di Kota Jayapura, Papua, Kamis.
Sebagai pelatih kepala, katanya, dia hanya fokus bagaimana melatih pemain agar bisa memberikan hasil terbaik dalam tiap laga yang dijalani oleh skuat Mutiara Hitam dalam Go Jek Traveloka Liga I 2017.
"Sebagai pelatih, saya hanya fokus kerja dan berusaha sebaik mungkin. Sebagai pelatih, saya hanya melatih bersama asisten lainnya untuk atur strategi tapi yang menentukan kemenangan adalah pemain," katanya.
Kini, kata mantan arsitek PSM Makasar dan Persegres Gresik United itu, dia bersama asistennya hanya fokus untuk menghadapi laga berikutnya dengan harapan tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua padap umumnya bisa meraih poin.
"Sekarang kami fokus persiapan untuk bisa menang lawan Persela Lamongan," katanya.
Sementara terkait kekalahan 0-2 dari skuat asuhan Gomes de Olivera pada laga semalam, Liestiadi memberikan apresiasi kepada tim kebangaan warga Madura tersebut.
"Selamat untuk Madura United atas kemenangannya. Tapi saya kecewa dengan wasit yang memimpin pertandingan, karena ada pelanggaran tim lawan tetapi tidak dihiraukan, malah pemain kami cepat sekali diberikan kartu," katanya.
Sebelumnya, manajemen Persipura Jayapura menyatakan nasib Pelatih Kepala Persipura Jayapura Liestiadi tergantung pada hasil pertandingan tim Mutiara Hitam, Persipura, melawan tuan rumah Madura United (MU).
Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano (BTM), di Jayapura, Selasa (6/6), mengatakan jika dalam pertandingan Rabu sore (7/6) Persipura kalah melawan tuan rumah MU, maka pihak manajemen tidak segan-segan akan memutus kontrak dengan pelatih asal Medan itu.
"Saya telah mewarning pelatih Liestiadi, pelatih tidak boleh membuat blok-blok antar pemain, yang dijaga adalah harus jaga kebersamaan dan kekompakan, pelatih tidak boleh tidak senang seorang pemain, ini akan merusak tim," ujarnya.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017