Sebagian masyarakat, misalnya yang berpendapatan rendah, atau suku minoritas, atau kelompok tertentu di suatu wilayah yang merasa ditempatkan ditinggalkan, kalau diperlakukan tidak adil itu akan mengancam."
Jakarta (ANTARA News) - Budayawan sekaligus rohaniawan Franz Magnis Suseno mengatakan ideologi Pancasila bisa terancam dari sejumlah hal yang salah satunya ialah perlakuan tidak adil kepada sebagian masyarakat Indonesia yang minoritas atau terpinggirkan.
"Sebagian masyarakat, misalnya yang berpendapatan rendah, atau suku minoritas, atau kelompok tertentu di suatu wilayah yang merasa ditempatkan ditinggalkan, kalau diperlakukan tidak adil itu akan mengancam," kata Franz Magnis dalam dikusi kebangsaan di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas di Jakarta, Rabu.
Franz Magnis yang akrab disapa Romo Magniz menilai ada tiga sudut yang mengancam ideologi Pancasila Indonesia, yang salah satunya adalah perlakuan tidak adil.
Dia mengatakan Pancasila akan terancam apabila nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip ideologi Indonesia tersebut tidak dilaksanakan, terutama apabila praktik kemanusiaan yang dilakukan tidak adil dan tidak beradab.
Romo Magnis juga menyebutkan ancaman lain ialah ideologi lain yang mau masuk dan mau bersifat eksklusif di tengah-tengah kebangsaan Indonesia.
"Tentu saja kalau ada ideologi lain yang mau masuk, yang mau eksklusif, mau membedakan kami dan mereka," kata Magnis.
Dia menegaskan bahwa kekuatan Pancasila pada dasarnya ialah orang-orang yang berbeda dari suku, daerah, maupun agama mengakui bahwa seluruhnya adalah orang Indonesia dan memberikan persatuan pada kebangsaan.
"Kalau ideologi lain masuk, kita akan berubah menjadi kami. Dan kami akan berhadapan dengan mereka, itu yang gawat," kata Magnis.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017