Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan Gelar Batik Nusantara (GKN) 2017 bersama istri Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla dan Ketua Yayasan Batik Indonesia Jultin Ginandjar Kartasasmita, yang diselenggarakan sepanjang 7-11 Juni 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).
"Saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Yayasan Batik Indonesia yang secara konsisten melestarikan batik melalui berbagai kegiatan, salah satunya GKN," kata Airlangga saat memberi sambutannya pada acara tersebut di Jakarta, Rabu.
Airlangga menyampaikan, batik merupakan warisan budaya tak benda asli Indonesia yang dikukuhkan UNESCO sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009.
Menurutnya, pengakuan internasional ini membangkitkan semangat para perajin dan industri batik nasional untuk terus mengembangkan usahanya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Industri batik berperan penting bagi perekonomian nasional, karena menjadi penggerak perekonomian regional maupun nasional, penyedia lapangan kerja, serta penyumbang devisa negara" paparnya.
Ia menambahkan, industri batik didominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra.
Jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra industri kecil dan menengah (IKM) batik mencapai 15 ribu orang hingga saat ini, dengan nilai ekspor kain batik dan produk batik mencapai 149,9 juta dolar AS pada 2016.
Adapun pasar utama untuk produk batik dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan Eropa.
Airlangga berharap, pergelaran GKN mampu mempromosikan batik Indonesia ke seluruh dunia.
"Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung acara dan peserta pameran yang telah berpartisipasi dan turut mengembangkan industri batik nasional," pungkasnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017