Poso, Sulteng (ANTARA News) - Camat Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Yanson Tokare mengungkapkan hingga kini gempa susulan setelah gempa berkekuatan 6,6 SR pada Senin (29/5), masih terjadi di Dataran Tinggi Napu.
"Saban hari ada gempa susulan, namun warga sudah tidak takut atau khawatir karena sudah ada sosialisasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan atau BMKG bahwa gempa susulan tidak akan sama dengan pertama kali," kata Yanson Tokare di Poso, Selasa.
Ia mengatakan gempa susulan tidak lagi membuat warga takut atau khawatir.
Buktinya, kata dia, sebelum ada sosialisasi dari BMKG, kebanyakan warga tidak mau tinggal dalam rumah dan memilih tinggal di tenda-tenda darurat yang dibangun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sejumlah titik permukiman di wilayah itu.
Sekarang ini, semua warga, termasuk mereka yang mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan 6,6 SR yang terjadi pada 29 Mei 2017 berpusat di Wuasa, Ibu Kota Kabupaten Lore Utara dan dirasakan di sejumlah daerah di Sulteng seperti Sigi, Donggala, Poso, Parigi Moutong dan Kota Palu tersebut sudah kembali ke rumah masing-masing.
Termasuk warga yang rumahnya hancur karena guncangan gempa, sudah kembali membersihkan rumah dan memperbaiki bagian rumah yang mengalami kerusakan.
Tetapi khusus yang rumahnya rusak parah, mereka menunggu bantuan dari pemerintah untuk pembangunan kembali rumahnya. "Warga yang rumahnya benar-bernar hancur berantakan, kini masih ditampung di posko induk di Kantor Kecamatan Lore Utara," kata Yanson.
Gempa bumi yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Poso tersebut merupakan gempa terbesar yang terjadi kurun 10 tahun terakhir yang banyak meninbulkan kerusakan dan kerugian.
Tercatat ada tiga korban mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu. Sementara belasan lainnya luka ringan, ratusan rumah, termasuk beberapa sekolah dan gereja rusak sehingga perlu perbaikan.
Hingga kini, kata Yanson, nilai kerugian yang ditimbulkan gempa bumi Kabupaten Poso pada 29 Mei 2017 itu belum diketahui karena masih dalam pendataan dinas teknis terkait.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017