Nah, kita masuk melalui mereka. Tapi Made in Indonesia. Baik Uniqlo, H&M, Mark and Spencer. Kenapa, karena kalau kita masuk sendiri itu susah, baik dari segi permodalan atau yang lainnya."

Jakarta (ANTARA News) - Industri tekstil Indonesia fokus untuk menggarap pasar Tiongkok dalam upaya meningkatkan pasar ekspor, demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat.


"Ke depan, kita ingin fokus meningkatkan ekspor ke China, pasar yang belum kita garap betul. Kita mau mulai tahun ini," kata Ade saat ditemui di kediaman Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk berbuka puasa bersama di Jakarta, Selasa.


Ade menyampaikan, Tiongkok dipilih karena merupakan negara dengan jumlah penduduk 1,3 miliar orang dengan income per kapita yang terus meningkat dan kelas menengah yang mencapai 200 juta hingga 300 juta orang.


"Artinya, sama dengan seluruh penduduk Indonesia jadi kelas menengah semua. Itu sangat potensial," ujar Ade.


Menurut Ade, produk-produk tekstil asal Indonesia akan masuk ke Tiongkok melalui merek-merek internasional, seperti Uniqlo, Zara dan H&M.


Pasalnya, selama ini pasar domestik Tiongkok diisi oleh produk-produk tekstil lokal, yang saat ini mulai kehilangan pamor dan digantikan dengan produk internasional.


"Nah, kita masuk melalui mereka. Tapi Made in Indonesia. Baik Uniqlo, H&M, Mark and Spencer. Kenapa, karena kalau kita masuk sendiri itu susah, baik dari segi permodalan atau yang lainnya," kata Ade.


Dengan upaya itu, Ade berharap agar nilai ekspor ke Negara Tirai Bambu tersebut mampu meningkat hingga 1-2 miliar dollar AS, dari 600 juta dollar AS saat ini.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017