Bandung (ANTARA News) - Banjir bandang akibat luapan Sungai Ciojar dan Sungai Cikamiri merusak belasan rumah penduduk di Kecamatan Tarogong Kidul dan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (5/6) malam.
"Banjir yang terjadi tadi malam itu menyebabkan beberapa rumah rusak, termasuk benteng pesantren juga jebol," kata Camat Tarogong Kaler Saefurohman saat meninjau daerah terdampak banjir di Desa Rancabango, Selasa.
Ia mengatakan, daerah yang terdampak banjir yakni Desa Rancabango, Desa Sirna Jaya, dan Desa Cimangaten.
Hasil peninjauan sementara, kata dia, tercatat ada 16 rumah penduduk yang terdampak banjir bandang tersebut.
"Ada 16 rumah yang rusak tergenang air," kata Saefurohman.
Pimpinan Pesantren Persis Rancabango, Lutfi Lukman Hakim, mengatakan akibat banjir yang mengalir deras itu membuat tembok benteng pesantren jebol kemudian menggenangi masjid dan komplek pesantren.
"Jebolnya tembok membuat genangan cukup tinggi di sekitar asrama putra," kata Lutfi.
Seorang warga Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Nuri (26) mengatakan, rumah bagian belakangnya seperti kamar mandi dan dapur rusak akibat tergerus aliran anak Sungai Cikamiri.
"Kamar mandi sama dapur semua tergerus," katanya.
Tetangga Nuri, Yuni (39) mengeluhkan sama rumah bagian belakangnya rusak tergerus aliran air sungai.
"Air masuk dan merusak kamar di belakang," kata Yuni.
Selain di Jayawaras, kerusakan rumah juga terjadi di Komplek Perumahan Pesona Intan, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler.
Warga Perumahan Pesona Intan, Anang mengatakan, ada enam unit rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir bandang.
Sementara, daerah terdampak dan kerusakan akibat banjir bandang di Kabupaten Garut itu belum dihimpun oleh pemerintah daerah.
Bupati Garut Rudy Gunawan maupun Wakilnya Helmi Budiman belum ada laporan agenda hariannya akan meninjau daerah terdampak banjir.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut juga belum memberikan laporan data kerusakan akibat bencana tersebut kepada wartawan.
(Baca juga: Banjir di Garut seret lima mobil)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017