Diharapkan sentimen dari kondisi makro global maupun domestik dapat memberikan sentimen positif untuk menjaga potensi kenaikan IHSG
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, dibuka melemah sebesar 4,83 poin terimbas sentimen negatif bursa saham di kawasan Asia yang tertekan.
IHSG BEI dibuka turun 4,83 poin atau 0,08 persen menjadi 5.743,39 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 1,21 poin (0,13 persen) menjadi 962,84 poin.
"Laju IHSG tertahan oleh sentimen negatif yang datang dari bursa saham di kawasan Asia yang bergerak melemah," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa salah satu yang menjadi perhatian investor yakni pertemuan pejabat The Fed pada bulan ini mengenai ekspektasi kenaikan suku bunga AS. The Fed akan mengadakan pertemuan pada 13-14 Juni mendatang, diperkirakan otoritas moneter AS itu akan menaikan suku bunga acuannya.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen dalam negeri mengenai cadangan devisa bulan Mei yang diprediksi kembali naik dapat menjadi sentimen positif bagi pasar saham domestik.
"Predikat layak investasi dari Standard & Poor's dapat mendorong potensi masuknya aliran dana asing ke dalam negeri, situasi itu dapat menjadi salah satu pendorong kenaikan cadangan devisa," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung dengan memanfaatkan penguatan saham-saham sebelumnya.
"Penguatan IHSG pada hari sebelumnya yang kurang didukung volume beli kembali diuji ketahanannya. Diharapkan sentimen dari kondisi makro global maupun domestik dapat memberikan sentimen positif untuk menjaga potensi kenaikan IHSG," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 132,42 poin (0,66 persen) ke 20.038,09, indeks Hang Seng menguat 93,75 poin (0,36 persen) ke 25.956,74, dan Straits Times menguat 0,81 poin (0,03 persen) posisi 3.239,44.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017