Liverpool, Inggris (ANTARA News) - Xabi Alonso mengaku gelisah memikirkan posisinya di skuad Liverpool saat menghadapi AC Milan, Rabu, pada final Liga Champions setelah mengalami musim yang beragam di Anfield. Beberapa waktu lalu, manajer Rafa Benitez akan memasukkan nama Alonso di daftar anggota tim -- pemain Spanyol itu akan berduet dengan Steven Gerrard di lini tengah. Namun, Alonso tidak lagi mendapat jaminan bahwa namanya akan masuk anggota tim, karena Benitez lebih memilih Javier Mascherano untuk menopang Gerrard di semifinal putaran kedua Liga Champions saat Liverpool memetik kemenangan atas Chelsea. Mantan pemain Real Sociedad itu tampil untuk Liverpool saat klub tersebut kalah dari Fulham pada pertandingan liga empat hari setelah Liverpool membukukan tiket ke Athena, tetapi ia tampil sebagai pemain pengganti yang penting saat klub asuhan Benitez itu memetik hasil imbang 2-2 di pertandingan liga melawan Charlton. Setelah 60 detik masuk lapangan, ia menyarangkan gol di gawang Charlton meski namanya di daftar pemain yang akan tampil melawan AC Milan belum mendapat jaminan. "Kami harus menunggu dan melihat tim seperti apa yang diputuskan oleh manajer," kata pemain berusia 25 tahun yang mengakhiri musim pertamanya di Anfield dengan menyarangkan gol untuk menyamakan kedudukan saat Liverpool bangkit dari ketertinggalan 0-3 untuk mengalahkan klub Italia itu di final 2005 yang berlangsung dramatis. "Tentu saja saya ingin masuk. Tampil di final Liga Champions adalah hal terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang pemain. Saya ingin terlibat, tetapi ini adalah permainan tim dan kita lihat saja apa yang terjadi. "Kami telah bekerja keras sepanjang musim ini dan kami akan pergi ke Athena untuk mencoba membawa pulang piala Eropa." Dua tahun lalu, Liverpool menundukkan Milan melalui adu tendangan penalti dramatis dan Alonso yakin bahwa klub Merseyside itu akan kembali harus menahan kegugupan mereka jika kembali memetik hasil imbang ketika pertandingan berlangsung dalam waktu 120 menit. Klub Benitez memenagi dua pertandingan dengan adu penalti setelahnya. Mereka mengalahkan Chelsea di semifinal melalui tendangan penalti setelah bermain imbang 1-1 dan memenangi Piala FA musim lalu juga melalui titik putih untuk mengalahkan West Ham. "Ini bukan hal baru bagi kami," tambah Alonso, seperti dikutip AFP. "Kami tampaknya bisa melakukan yang terbaik ketika pertandingan harus diselesaikan dengan penalti. Dua tahun lalu di Istanbul, perasaan kami sangat gugup karena kami tertinggal 0-3 pada paruh pertama. "Saya pun yakin akan terjadi hal yang sama ketika pertandingan harus diselesaikan dengan penalti, tetapi saya pikir akan berlangsung pertandingan dengan tipe yang berbeda kali ini." Alonso menyadari bahwa Milan ingin melakukan balas dendam dan yakin bahwa klub Serie A tersebut merupakan ancaman besar bagi Liverpool karena telah enam kali tampil sebagai juara Eropa. "Milan memiliki pemain-pemain yang baik," tambahnya. "Setiap orang membicarakan Kaka dan ia adalah ancaman terbesar. Jika kami ingin sukses maka kami harus membuatnya tidak memiliki pengaruh dalam pertandingan. "Milan akan membuat jalan kami menjadi sulit, tetapi kami sangat yakin. Kami telah bekerja keras untuk bisa melaju sejauh ini dan kami ingin mengakhiri musim ini dengan berada di atas. Akan menjadi hal yang istimewa jika memenangi gelar ini dua kali bersama Liverpool," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007