Jakarta (ANTARA News) - Banyak orang yang menaruh harapan besar kepada Jaksa Agung Hendarman Supandji, ketika tegas-tegas menyebutkan dirinya tidak takut menjalankan tugas yang telah dipercayakan pemerintah kepadanya, sekalipun pernah "grogi" saat dipanggil ke Cikeas oleh Presiden Yudhoyono. Di tengah tugas berat yang dibebankan pemerintah di pundaknya, yaitu menegakkan hukum, Hendarman mulai mengeluarkan jargon "tidak takut". Pernyataan bahwa ia akan totalitas menunaikan tugas, disampaikan kepada wartawan di lingkungan Istana Negara, Rabu (16/5). "Saya tidak takut. Saya hanya takut kepada Tuhan saja," katanya. Hendaman mengaku, keberaniannya sudah terlihat masih kecil ketika sering berkelahi dengan adik kandungnya, yaitu Mayjen TNI Hendarji Supandji, yang kini menjabat Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspom TNI AD). "Dari dulu saya suka kelahi kok. Dulu saya SMA, dia SMP pernah 'ngejar-ngejar' saya pakai pisau," ujar Hendarman, mengisahkan masa lalunya. Tapi sekarang, katanya, adiknya menjadi sahabatnya. "Kita juga konsultasi terus," ujarnya. Ketika disinggung sikapnya yang kurang percaya diri ketika dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Cikeas, Bogor, Hendarman berkata, "Terus terang saya ketika itu `grogi`, karena saya tidak pernah bercita-cita masuk dalam kabinet. Kok bisa saya seperti ini." Hendarman juga mengaku, penunjukkan dirinya sebagai Jaksa Agung menggantikan seniornya Abdul Rahman Saleh, sempat membuatnya tidak percaya diri ketika itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007