Palu (ANTARA News) - Manajemen Persipal Palu mengklaim merugi rata-rata 10 persen setiap kali pertandingan kandang yang berlangsung di Stadion Gawalise Palu, Sulawesi Tengah. "Penyebab ribuan penonton yang tak membeli tiket dan melompat pagar stadion," kata Ketua Pelaksana Pertandingan Persipal Palu, Ajenkris di Palu Sabtu. Dia mengatakan, jika sekitar 1.500 penonton ilegal itu membeli tiket pertandingan, maka biaya operasional Persipal selama ini tidak defisit. Ajenkris tidak menyebutkan berapa persisnya nilai kerugian Persipal Palu, kecuali menyatakan setiap pertandingan kandang penonton rata-rata berjumlah 15.000 orang dengan tiket per orangnya Rp10.000 rupiah. Sedangkan dari parkir, dia mengatakan pihaknya tidak mengurusinya sebab diserahkan kepada masyarakat sekitar. Ajenkris yang juga Kepala Dinas SatPol PP dan Linmas Kota Palu mengatakan, mulai pertandinan kandang Minggu depan (20/5) dan seterusnya panitia akan memperketat pengamanan di sekitar pagar stadion dan pintu masuk. "Kita akan cegah mereka yang tak mengantongi tiket untuk masuk," tuturnya. Sementara itu, Manajer Umum Persipal Palu, Bartholomeus Tandigala, mengatakan pihaknya jauh hari telah mengantisipasi hal tersebut, namun kondisi di lapangan selalu tak sesuai dengan apa yang diharapkan. "Panitia memang sangat mengharapkan dukungan masyarakat sebab dengan membeli tiket dan menjaga ketertiban berarti telah ikut memberikan dukungan bagi kesuksesan Persipal sebagai kesebelasan kebanggaan warga Sulteng," katanya.Tandigala yang juga Kepala PU Kota Palu mengatakan target Persipal adalah mampu menembus Divisi Utama Kompetisi Liga Indonesia (LIgina) pada musim kompetisi mendatang. Dalam empat kali laga pada putaran pertama Divisi I Grup IV, Persipal Palu masih memimpin di tempat teratas denga mengantongi delapan poin yaiotu dua kali menang dan dua kali seri. Yang masuk dalam Divisi I Grup IV Ligina sebanyak 10 kesebelasan, yaitu selain Persipal juga Persigo Gorontalo, persidago Kabupaten Gorontalo, Persidafon Biak Numfor (Papua), Persim Maros (Sulsel), dan Persikaba Kabupaten Badung (Bali). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007