Dubai (ANTARA News) - Menyusul langkah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, Senin ini, Iran menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump berada di balik krisis diplomatik Arab itu.
Keempat negara Arab menuduh Qatar mendukung terorisme. Langkah mereka telah membuka bagian terburuk dari perpecahan beberapa tahun belakangan ini di antara negara-negara paling kuat di dunia Arab ini.
Iran yang menjadi musuh Saudi dan pihak yang sebenarnya dibidik dari langkah keempat negara Arab ke Qatar ini, menuduh Donald Trump merancang aksi ini sewaktu mengunjungi Riyadh beberapa waktu lalu.
"Apa yang sedang terjadi adalah hasil awal dari tarian pedang," kata Hamid Aboutalebi, wakil kepala staff Presiden Iran Hassan Rouhani.
Pernyataan Aboutalebi lewat Twitter ini menunjuk kunjungan resmi Trump belum lama ini ke Arab Saudi, demikian Reuters.
Trump dan para pejabat AS memang turut menarikan tarian tradisional tari pedang sewaktu berkunjung ke Saudi.
Di Saudi ini, Trump menyeru dunia muslim bersatu melawan ekstremisme dan menuding Iran sebagai biang masalah di kawasan dan aktif mendanai kelompok-kelompok militan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menyatakan krisis politik di Teluk itu tidak akan mempengaruhi perang melawan ISIS. Sebaliknya dia menyatakan Washington mendesak negara-negara Teluk mengatasi perbedaan di antara mereka.
Tapi perselisihan di Teluk ini bisa mempengaruhi seluruh Timur Tengah di mana negara-negara Teluk memiliki pengaruh politik dan keuangan yang besar pada berbagai peristiwa di Libya, Mesir, Surian, Irak dan Yaman.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017