Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, memastikan bahwa 16 WNI yang sudah dipulangkan dari Filipina ke Indonesia tidak terlibat aksi terorisme di Filipina.
Belasan WNI itu sudah diperiksa oleh tim Densus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia," kata Karnavian, di Jakarta, Senin.
"Mereka umumnya adalah jamaah tabligh. Jadi mereka berangkat ke berbagai negara termasuk Filipina. Mereka murni hanya melaksanakan kegiatan keagamaan," katanya.
Pihaknya telah mendata setidaknya ada 38 orang WNI lainnya di Filipina yang terlibat jaringan terorisme. Tiga puluh delapan orang tersebut diduga bergabung dengan kelompok militan Maute yang berafiliasi pada ISIS.
Sementara Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan dari 38 WNI yang terlibat jaringan terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina itu umumnya didominasi oleh pria.
"Yang terlibat terorisme ada 38 orang, terdiri atas 37 pria dan seorang perempuan," kata Irjen Setyo.
Dari jumlah tersebut, empat orang diduga telah tewas, 12 orang dideportasi ke Indonesia, dan 22 orang masih di Filipina.
Saat ini, jaringan terorisme ISIS sedang membangun basis kekuatan di Marawi, Filipina, untuk menguasai wilayah Asia Tenggara.
Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017