"Ruas jalan Cino mati disarankan untuk dihindari para pemudik karena kondisi jalan yang dapat membahayakan pengguna jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta di Bantul, Senin.
Menurut dia, jalur Cino Mati yang terletak di Desa Wonolelo Pleret berbatasan dengan Desa Terong Dlingo memang merupakan jalur alternatif penghubung dua wilayah sisi timur Bantul itu, namun bukan untuk pemudik melainkan warga setempat.
Ia mengatakan, sebab di jalur itu terdapat dua tanjakan curam yang bisa membahayakan pengguna jalan khususnya yang dari luar daerah karena tidak hafal kondisi medan jalan. Dan beberapa kejadian kecelakaan tunggal kerap terjadi di jalur itu.
"Cino mati memang jalur alternatif, namun kita mengimbau yang dari luar daerah baik itu pemudik maupun wisatawan untuk tidak melewatinya, kecuali yanh sudah hafal medan, seperti wisatawan dari Bantul," katanya.
Ia mengatakan, karena tidak rekomendasikan jalur Cino Mati untuk arus mudik atau wisatawan, maka pengguna jalan jika ingin ke wilayah Dlingo yang terdapat berbagai objek wisata bisa melewati Imogiri yang kondisi jalan lebih nyaman dibanding jalur Cino Mati.
"Untuk mengatur dan mengarahkan arus mudik Lebaran 2017 di Bantul kita menerjunkan sebanyak 113 personel perhubungan. Selain itu juga ditambah 10 tenaga titipan dari STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri)," katanya.
Sementara itu, terkait jalur alternatif, Dishub juga menyiapkan beberapa jalur dari arah Kulon Progo, yaitu dari Toyan melewati Srandakan Bantul kemudian lewat Cengkiran-Wijirejo kemudian melewati Tamantirto sebelum masuk wilayah Yogyakarta.
Kemudian dari Jalan Wates Sedayu melewati Pajangan menuju simpang tiga Kadirojo dan masuk Ring Road Barat Bantul untuk kemudian ke Yogyakarta via Dongkelan dan sebaliknya, sehingga bisa dilalui saat pulang maupun pergi.
"Apabila Jalan Wates, Ring Road Selatan DIY dan jalan Wonosari terjadi kemacetan, pemudik disarankan menggunakan jalur alternatif yaitu melalui simpang Sedayu - Pajangan - simpang tiga Pandak - Palbapang - Bakulan - Barongan kemudian sampai Piyungan," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017