Depok (ANTARA News) - Pesantren Al-Hikam Depok Jabar mengajak semua elemen masyarakat memperkuat dan memperteguh Pancasila di tengah adanya kelompok yang ingin mengganti ideologi negara tersebut.

"Kita harus tetap menjadikan Pancasila sebagai dasar negara," kata Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok Ustadz Yusron As-Shidqi dalam diskusi dengan tema "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila untuk Generasi Muda" di Pesantren Al-Hikam, Depok, Minggu.

Menurutnya, rumusan Pancasila sebagai dasar negara dalam paragraf keempat pembukaan UUD 1945 merupakan rumusan resmi sejak 18 Agustus 1945.

Ia melanjutkan, sesuai dengan keputusan Muktamar NU ke-11 di Banjarmasin pada 1936 tentang Negara Indonesia sebagai Darul Islam.

Darul Islam yang dimaksud, katanya, bukanlah sistem politik ketatanegaraan, tetapi sepenuhnya istilah keagamaan yang lebih tepat diterjemahkan dalam wilayah Islam.

"Perlu digaris bawahi, Pancasila mengakomodasi ajaran Islam dan tidak menolak syariat Islam. Maka bentuk ideologi apapun yang mengancam harus dilawan," ujar putra bungsu almarhum KH Hasyim Muzadi itu.

Untuk itu, katanya, jika saat ini ada kelompok yang gencar memperjuangkan khilafah, maka akan ditolak dengan tegas.

Menurutnya, khilafah Islam itu sendiri adalah pemikiran yang keliru dan perlu diluruskan.

Pancasila hadir sebagai wujud negara melindungi agama dan agama menopang negara.

"Diperlukan itikad yang jujur dari pemangku kebijakan dalam merealisasikan nilai-nilai Pancasila pada setiap lini kehidupan berbangsa dan bernegara," paparnya.

Diskusi terbuka, yang dihadiri mahasiswa dan aktivis itu, menampilkan narasumber Sofiudin, dosen dan penulis buku "Pusaka Kebangsaan Sinergitas Islam dan Negara", Idy Muzayyad, Ketua Umum MADANI, dan May K Sanjaya, Ketua DPC GMNI Kota Depok.

(T.F006/K007)

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017