Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap masyarakat berhenti melempar stigma negatif tentang Islam serta tudingan yang memojokkan umat Muslim terutama kaitannya dengan Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
"Jika ada yang menyebut seolah-olah umat Islam anti kebhinnekaan, mereka harus memahami sejarah dengan baik. Sejarah mencatat bahwa umat Islam dahulu rela merubah tujuh kata dalam piagam Jakarta untuk demi kebhinnekaan," katanya Tabligh Akbar Ramadhan Fest, di UIN Syarief Hidayatullah, Tangerang.
Hidayat, melalui keterangan tertulis MPR, Minggu, menjelaskan fakta sejarah tak terbantahkan, di mana kemerdekaan Indonesia yang diraih juga ada andil kalangan Islam terpelajar terutama mereka yang terhimpun dalam panitia sembilan.
"Keterpelajaran mereka itu membuat mereka bersama-sama walaupun dari berbagai dan beragam latar belakang. Mereka semua dengan intelektualismenya kemudian menghadirkan kebersamaan, menghadirkan tanggung jawab sejarah dengan peran serta inteletual yang agung bisa menyepakati semangat Indonesia yang merdeka yang kemudian mereka simpulkan dalam piagam Jakarta dan menyepakati Pancasila sebagai dasar negara," paparnya.
Warisan para pendiri bangsa ini, lanjut Hidayat, sangat penting untuk dipahami, dihayati dan dilanjutkan perjuangan dan semangat mereka oleh para generasi muda yang sekarang ini aktif di kampus-kampus.
"Saya ingin menegaskan bahwa sangat penting untuk rekan-rekan mahasiswa generasi muda bangsa untuk bisa memahami betul sejarah Indonesia, karena ke Indonesiaan kita ini hadir justru disebabkan kalangan yang terpelajar dan terdidik tapi sekaligus mereka yang bisa menghadirkan dari keterpelajaran mereka itu tanggung jawab sejarah, tanggung jawab sosial, tanggung jawab kemasyarakatan dan tanggung jawab kenegaraan dan mereka tidak mengedepankan ego kelompok atau golongan," katanya.
"Kedewasaan sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar kita semua bisa bersama-sama mengisi kemerdekaan," ujar Hidayat.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017