London (ANTARA News) - Penyerang yang mengendarai mobil van dengan kecepatan tinggi menabrak pejalan kaki di Jembatan London sebelum menikam orang-orang dekat area bar dan restoran Borough Market, Sabtu, dalam apa yang gambarkan pihak berwenang Inggris sebagai insiden teroris.


Polisi bersenjata segera menuju lokasi kejadian dan otoritas menghimbau warga London via Twitter untuk "lari, bersembunyi, kabarkan" bila mereka ada di sana. BBC mengutip polisi yang mengatakan bahwa ada lebih dari satu korban tewas.

Surat kabar Sun mewartakan tujuh orang dikhawatirkan tewas dan dua penyerang ditembak mati oleh polisi dekat Jembatan London, tapi belum ada konfirmasi mengenai pernyataan itu. Beberapa media lain mewartakan polisi masih mencari penyerang lainnya.


Serangan itu terjadi menjelang pemilu 8 Juni dan kurang dari dua pekan setelah bom bunuh diri di konser Ariana Grande di Manchester yang menewaskan 22 orang. Belum diketahui siapa yang bertanggungjawab atas serangan itu.


BBC menunjukkan foto dari dua terduga penyerang London yang ditembak polisi, salah satunya punya tabung yang terikat di tubuhnya.


Wartawan Reuters melaporkan beberapa saat setelah penyerangan terjadi, dia mendengar suara keras di dekat area Borough Market.

Para saksi mata menggambarkan van putih melaju ke pedestrian dekat Jembatan London dan menabrak beberapa orang.


"Sebuah van melaju dari Jembatan London, melewati lampu lalu lintas lalu melaju ke arah tangga," kata seorang pengemudi taksi kepada BBC.


"Van itu menabrak beberapa orang."

"Tiga pria keluar sambil membawa pisau sepanjang 12 inci dan menikam orang secara acak sepanjang Borough High Street."

"Setelah mendapat kabar terbaru dari polisi dan pihak keamanan, saya bisa memastikan kejadian mengerikan ini bisa jadi aksi teror," kata Perdana Menteri Theresa May.


Serangan serupa terjadi di Berlin, Nice, Brussels dan Paris yang dilakukan militan selama dua tahun terakhir.



Penikaman

Polisi mengatakan mereka melepaskan tembakan setelah ada laporan penikaman dekat Borough Market. Mereka juga merespon insiden di Vauxhall, namun kemudian mengatakan insiden di sana tidak berhubungan dengan serangan van dan penikaman di Jembatan London.


Jalan-jalan sekitar Jembatan Londond an Borough Market, distrik yang dipenuhi bar dan restoran, dan biasanya penuh orang pada Sabtu malam.


BBC menunjukkan puluhan orang yang terjebak dalam serangan itu digiring sambil mengangkat tangan di atas kepalanya melewati barisan polisi.


Radio BBC mengatakan saksi mata melihat orang melempar meja dan kursi ke arah pelaku untuk melindungi diri.


Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC dia melihat van putih ngebut ke arah pejalan kaki Jembatan London. Dia mengatakan van itu menabrak lima hingga enam orang.


TV Reuters menunjukkan gambar lusinan kendaraan gawat darurat di daerah Jembatan London.

Beberapa saksi mata juga melaporkan mendengar suara tembakan.


"Kami dalam Uber (taksi) menuju Jembatan London dan tiba-tiba melihat orang berlarian. Uber berhenti, kami tanya orang apa yang terjadi, orang-orang mengatakan ada penembakan," kata Yoann Belmere (40), bankir Prancis yang tinggal di London.


"Sekarang area itu sepenuhnya ditutup, dengan mobil-mobil polisi melaju di satu jalur dan ambulans di jalur lain," katanya kepada Reuters.


Insiden serupa terjadi pada Maret di Jembatan Westminster, dekat Jembatan London, tempat seorang pria menewaskan lima orang setelah mengemudi ke kerumuman pejalan kaki sebelum menikam seorang polisi.


Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017