Menurut pelatih asal Bulgaria itu, para pemainya sudah tampil cukup bagus pada laga tersebut, bahkan sempat memimpin pada menit awal babak pertama.
Pelatih yang sudah lama malang melintang bersama sejumlah tim sepak bola di Indonesia itu mengaku heran lantaran pada laga tersebut dua kali lampu stadion mati.
"Ini pertama kali saya lihat mati lampu. Dua kali mati lampu dalam satu pertandingan. Seharusnya pertandingan dihentikan. Ini bukan sepak bola yang terjadi malam Ini," ungkap Kolev usai laga tersebut.
Pertandingan memang sempat dihentikan selama 10 menit pada menit 24 karena lampu stadion mati dan menjadi gelap gulita.
Setelah sempat nyala lagi, beberapa menit kemudian terjadi hal yang sama, padam total, dan membuat wasit menghentikan sementara pertandingan.
Perangkat pertandingan memutuskan untuk melanjutkan laga.
Usai padamnya lampu, Pasukan Naga Mekes justru bangkit. Sissoko berhasil menyarangkan bola dua kali ke gawang Dhika Bayangkara.
Menurut, Ivan Kolev, insiden mati lampu membuat konsentrasi pemain terganggu. Ia mengaku para pemainnya tampil apik sebelum mati lampu. Namun tak bisa berkembang setelah mati lampu kedua kalinya.
"Semua terjadi malam ini, saya pikir tim kita main bagus. Mitra Kukar tidak ada peluang. Tapi setelah mati lampu dua kali kami tidak pernah melihat seperti itu. Konsentrasi pemain terganggu dan berpengaruh di lapangan," ucapnya.
Pada awal babak pertama, Abdul Lestaluhu dan kawan-kawan tampil baik dan terus menekan pertahanan tuan rumah. Bahkan mereka sempat unggul lebih dulu menit 19 setelah Elio Bruno berhasil mencetak gol pembuka dari titik putih.
Sayang, skor 0-1 untuk keunggulan PS TNI tak berlangsung lama. Lantaran Mitra Kukar berhasil membalas 2 gol lagi lewat aksi Marquee Player Mohammed Sissoko.
Kekalahan ini membuat PS TNI harus turun ke peringkat 5 dengan koleksi 15 poin. Sedangkan Mitra Kukar berada satu tingkat di atasnya dengan koleksi poin sama.
Pewarta: Arumanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017