Dengan kesiagaan yang tinggi, kita akan selalu mewaspadai setiap kapal yang melintas di sana."

Samarinda (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan, termasuk di kawasan Kalimantan Utara, untuk mengantisipasi masuknya teroris ke wilayah Indonesia.

Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin, di Tanah Grogot Kabupaten Paser, Jumat mengatakan, sekitar satu SSK (satuan setingkat kompi) personel yang terdiri dari Brimob, Shabara, Reserse, Intelkam dan sejumlah personel Polres akan diturunkan di wilayah perbatasan.

"Kami akan mengirim personel di tiga Polres yang memiliki wilayah perbatasan dengan negara lain," kata Safaruddin.

Polda Kaltim kata Safaruddin, akan mengirim personel ke Polres Berau, Tarakan dan Polres Nunukan.

"Ketiga wilayah tersebut berbatasan langsung dengan nagara lain," tuturnya.

Di tiga wilayah di Kaltim dan Kalimantan Utara itu lanjut Safaruddin, berpotensi masuknya para teroris, terutama kelompok militan Maute yang saat ini melarikan diri akibat operasi militer tentara pemerintah Filipina.

"Pada Kamis (8/5), kami akan menggelar apel keberangkatan Brimob ke tiga Polres yakni Berau Kalimantan Timur dan Tarakan serta Nunukan di Provinsi Kalimantan Utara. Di wilayah Sebatik Kabupaten Nunukan dan kawasan Pulau Maratua serta Pulau Derawan Kabupaten Berau akan disiagakan personel Brimob, sementara di Tarakan akan dipusatkan untuk patroli dengan polisi air," terang Safaruddin.

Kepolisian tambah ia, akan selalu mewaspadai kapal-kapal masuk ke perairan Kaltara dan Kaltim.

"Dengan kesiagaan yang tinggi, kita akan selalu mewaspadai setiap kapal yang melintas di sana," tutur Safaruddin.

Aksi radikal menurut Kapolda, setiap saat bisa terjadi di Kaltim dan wilayah Kalimantan Utara.

"Akan tetapi, hal itu bisa dicegah dengan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, khususnya kepada orang asing," ujarnya.

"Jadi, masyarakat juga harus aktif kalau ada orang baru dan asing agar segera melapor. Jangan sampai sudah kejadian baru lapor kecolongan itu," kata Shafaruddin.

Masyarakat bersama aparat kepolisian dan TNI kata Safaruddin bisa bekerja sama menjaga lingkungan dari orang-orang yang memiliki niat untuk meneror dan menebar ancaman.

"Babinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa punya peran penting. Ketiga unsur itu bisa saling bekerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan di sekitar kita," terang Safaruddin.

Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017