Tujuan program ini adalah untuk memeratakan mutu pendidikan di satuan pendidikan di DIY. Harapannya lulusan di kabupaten tidak perlu lagi mencari sekolah favorit di Yogyakarta dengan cara mengubah domisili dalam KTP."Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Program Professor Goes to School bersama Dewan Pendidikan DIY dan Universitas Gadjah Mada untuk memeratakan mutu pendidikan seluruh sekolah di lima kabupaten/kota.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Dewan Pendidikan DIY Danisworo , serta Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menandatangani nota kesepahaman (MoU) program itu di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.
"Tujuan program ini adalah untuk memeratakan mutu pendidikan di satuan pendidikan di DIY. Harapannya lulusan di kabupaten tidak perlu lagi mencari sekolah favorit di Yogyakarta dengan cara mengubah domisili dalam KTP," kata Sultan.
Menurut Sultan, Program Professor Goes to School sejatinya telah ia canangkan sejak 2008 dan kini telah diadopsi oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY dan dianggarkan melalui APBD DIY.
Akan tetapi, kata Sultan, karena keterbatasan dana dan skala prioritas, dalam setahun program itu sebelumnya hanya dapat dilaksanakan sebanyak empat kali saja.
"Harapan saya lewat MoU dengan UGM ini dapat diperluas jangkauan sasaran, ditingkatkan frekuensinya, dan dipertajam program studi professor yang dibutuhkan guru dan siswa," kata dia.
Ketua Dewan Pendidikan DIY Danisworo mengatakan Program Professor Goes to School ditargetkan mulai terlaksana pada 2017 dengan sasaran pelajar SMP dan SMA secara kolektif.
"Kami perkirakan akan banyak sekolah yang ingin mendapat giliran ikut program itu. Meski demikian akan disesuaikan dengan anggaran," kata dia.
Menurut Danisworo, para profesor yang terlibat tidak akan memberikan materi pelajaran di sekolah, melainkan memberikan tambahan wawasan dan memotivasi siswa untuk belajar hingga jenjang paling tinggi.
"Mereka (profesor) tidak akan mengajar tetapi memberikan wawasan sesuai latar belakang keahliannya. Misalnya saya sebagai profesor bidang ilmu geologi akan menjelasan mengapa di Yogyakarta terjadi gempa," kata Danisworo.
Rektor UGM Panut Mulyono menyatakan siap mendukung program yang kembali dicanangkan Pemda DIY itu apalagi para profesor memang memiliki program pengabdian masyarakat. Saat ini jumlah profesor di UGM mencapai 320 orang yang beberapa di antaranya akan dilibatkan dalam program itu.
"Mungkin nanti akan digilir, karena dalam program itu tidak setiap hari harus ada profesor yang datang ke sekolah," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017