Batam (ANTARA News) - Kepala Badan Pengusahaan Batam Hatanto Reksodipoetro memaparkan berbagai terobosan guna mempermudah investasi di Batam pada sekitar 50 pengusaha Singapura dalam kegiatan Singapore Business Federation.
"Kami optimistis berbagai terobosan yang sudah dilakukan BP Batam mampu meningkatkan minat investasi di Batam," kata Kepala BP Batam dalam rilis yang diterima Antara, Jumat.
Terobosan yang dimaksud menurut Hatanto adalah perbaikan sistem dari manual menjadi online di seluruh layanan yang dimanfaatkan oleh investor. Sistem tersebut diterapkan dalam berbagai layanan seperti izin investasi tiga jam (i23J) dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK) yang sangat diapresiasi oleh investor.
"Serta itu ada juga fasilitas dan layanan lainnya seperti Host to Host Sistem Perizinan Online Pelabuhan dan aplikasi Geographical Information System (GIS) untuk manajemen lahan dengan pemetaan menggunakan drone seperti di Singapura," kata Hatanto.
Terobosan tersebut mendapat sambutan positif dari para pengusaha Singapura saat menjadi pembicara utama dalam acara Dialog Bisnis antara Singapore Business Federation (SBF) bersama KADIN Indonesia Komite Singapura, Selasa (30/5) di SBF Center, Robinson Road, Singapura yang dihadiri sekitar 50 pengusaha.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut kunjungan delegasi SBF beberapa waktu lalu ke Batam yang mengungkapkan bahwa Batam masih menjadi wilayah yang sangat diperhitungkan di Pasar Asia.
Dalam Dialog Bisnis tersebut, Hatanto juga menjelaskan berbagai aspek perekonomian Batam, termasuk pertumbuhan ekonomi Batam yang saat ini didominasi industri manufaktur berorientasi ekspor, serta nilai investasi 2016 yang didominasi investasi dari Singapura.
"Sebagai negara yang paling banyak melakukan investasi di Batam dalam lima tahun terakhir, Singapura memiliki posisi yang penting. Berbagai perubahan dan perbaikan sistem yang telah diaplikasikan oleh BP Batam diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan mewujudkan Batam sebagai jendela investasi di Indonesia," kata dia.
Dialog Bisnis di Singapura ini dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya, Ketua KADIN Indonesia Komite Singapura, Michael Goutama, serta Direktur Eksekutif Singapore Business Federation, Thian Tai Chew.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya berharap hubungan bilateral yang telah terjalin erat selama 50 tahun antara Singapura dan Indonesia, khususnya dengan Batam, dapat terus ditingkatkan terutama melalui Forum Joint Working Group Singapura-Batam Bintan Karimun (BBK) mengingat Singapura merupakan sumber investasi PMA tertinggi di Batam untuk saat ini.
Direktur Eksekutif Singapore Business Federation, Thian Tai Chew mengatakan. Batam masih menjadi tujuan investasi menarik bagi para investor Singapura. Batam memiliki kelebihannya sendiri, Singapura juga memiliki kekuatannya sendiri, dan apabila dua kekuatan ini dikolaborasikan akan dapat menghasilkan sesuatu yang sangat besar.
"Saat ini Batam masih menjadi primadona bagi ekologi investasi di Asia," kata dia.
Ketua Kadin Indonesia Komite Singapura Michael Goutama menambahkan, bahwa Batam memiliki potensi yang sangat besar karena lokasinya secara geografis sangat strategis dan memiliki berbagai fasilitas yang menarik bagi investor.
"Potensi ini akan menjadi kenyataan bila ditunjang dengan sejumlah reformasi kebijakan dari pemerintah pusat dan perubahan sistem yang dilakukan BP Batam," kata dia.
Pewarta: Larno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017