Samarinda (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika di Buddhist Center, Samarinda, mengatakan Pancasila sejalan dengan agama apa saja di Indonesia, karena makna yang terkandung di tiap sila dan butirnya sangat religius dan agamis.
"Pada hakekatnya, Pancasila merupakan rumusan untuk mewujudkan nilai agama dalam konteks berbangsa dan bernegara. Esensi Pancasila sangat religius dan agamis, sehingga tidak ada alasan mengatakan Pancasila tidak sejalan dengan agama," ujar Lukman di Samarinda, Jumat.
Hal itu dikatakannya saat membuka Rapat Kerja Nasional Majelis Pandita Buddha Maitreya (Mapanbumi) di Samarinda, Kaltim. Turut mendampingi menteri adalah Kakanwil Kemenag Kaltim Saifi, Staf Khusus Gugus Joko Waskito, dan Sesmen Khoirul Huda.
Menag mengajak semua tokoh agama dapat memberikan pemahaman yang mendalam terhadap falsafah Pancasila sebagai idiologi negara, agar tidak mudah diadudomba dan tidak mudah tercerai berai.
Semua elemen perlu memahami dengan baik hakikat pancasila yang mengandung rumusan esensi religius, termasuk mengedepankan harmoni dalam menjalin pergaulan dalam keberagaman.
Ia berharap Rakernas Mapanbumi dapat meningkatkan umat Buddha sebagai warga negara yang patuh terhadap undang-undang, pancasila, dan lebih memahami keberagaman atau kebhinekaan.
Kegiatan ini juga dihadiri Pengurus Pusat Mapanbumi, Gubernur Kaltim, Ketua DPRD Kaltim, Pangdam, Kapolda Kaltim, Wakil Wali Kota Banjarmasin, FKUB Provinsi dan kota, PGI, PHDI, Walubi, Matakin, dan sejumlah tokoh adat.
Lukman melanjutkan, Mapanbumi diharapkan mampu menjadi wadah bagi umat Buddha Maitreya dalam meningkatkan kualitas kehidupan, baik sebagai umat beragama maupun sebagai warga negara.
Sebagai umat beragama, lanjut Menag, peningkatan kualitas keagamaan tercermin pada sikap dan perilaku yang baik, bermoral, dan beretika.
Sedangkan sebagai warga negara, diharapkan semakin baik pemahamannya atas hak dan kewajiban, patuh pada peraturan, dan aktif dalam mewujudkan hubungan yang baik antara warga dan negara.
Dalam kesempatan itu, Menag juga meresmikan Maha Vihara Sejahtera Maitreya yang menjadi tempat Rakernas. Ia juga sempat memuji kemegahan bangunan tersebut.
Sementara Pandita Hendri Suwito Mahavihara mengatakan, Rakernas Mapanbumi ini merupakan yang pertama kalinya digelar di luar Pulau Jawa dan Sumatra, sehingga Kaltim menjadi provinsi pertama di Kalimantan yang menjadi tuan rumah.
"Rakernas Mapanbumi ini menghadirkan utusan lengkap DPD Mapanbumi seluruh Indonesia. Rakernas ini diikuti sekitar 200 peserta dari perwakilan setiap provinsi di Indonesia," ujar Hendri.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017