Yang terlibat terorisme ada 38 orang, terdiri atas 37 orang pria dan seorang perempuan."
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Inspektur Jenderal Pol. Setyo Wasisto mengatakan ada 38 warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat jaringan terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina.
"Yang terlibat terorisme ada 38 orang, terdiri atas 37 orang pria dan seorang perempuan," ujarnya di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta, Jumat.
Dari jumlah tersebut, ia mengemukakan, sebanyak empat orang diduga telah tewas, dan 12 orang dideportasi ke Indonesia, serta 22 orang lainnya masih di Filipina.
Saat ini, ditambahkannya, jaringan terorisme ISIS sedang membangun basis kekuatan di Marawi, Filipina, untuk menguasai wilayah Asia Tenggara.
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merilis laporan Kepolisian Filipina bahwa ada tujuh WNI yang menjadi buronan karena diduga terlibat kelompok Maute yang berafiliasi kepada ISIS di Kota Marawi, Mindanao, Filipina.
Mereka adalahAl Ikhwan Yushel, Yayat Hidayat Tarli, Anggara Suprayogi, Yoki Pratama Windyarto, Moch. Jaelani Firdaus, Muhamad Gufron dan Muhammad Ilham Syahputra.
M. Ilham Syahputra diduga telah tewas dalam pertempuran di Marawi.
Sementara itu, ada 17 WNI lainnya yang berada di Filipina untuk kegiatan berdakwah dan tidak terlibat jaringan terorisme, dan mereka kini berada di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao menunggu dipulangkan ke Tanah Air.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017