Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan inflasi pada Mei 2017 yang tercatat mencapai 0,39 persen sudah sedikit lebih tinggi dari proyeksi awal.
"Sedikit tinggi, walau tidak tinggi sekali. Artinya untuk mencapai target di bawah lima persen, masih oke, tapi sudah sedikit terlalu tinggi," kata Darmin di Jakarta, Jumat.
Darmin mengatakan laju inflasi pada Mei itu masih sesuai dengan rata-rata proyeksi inflasi dalam sebulan sebesar 0,2 persen-0,4 persen, dengan perkiraan target inflasi pada akhir tahun di bawah lima persen.
Namun, pencapaian laju inflasi ini akan menjadi perhatian pemerintah agar pada akhir tahun tingkat inflasi tetap terkendali dan tidak melebihi proyeksi.
"Kesimpulannya masih dalam range yang cukup baik, tapi sudah mulai mentok ke atas," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Mei 2017 sebesar 0,39 persen, yang dipengaruhi oleh tingginya harga bahan makanan dan penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA.
Dengan inflasi pada Mei tercatat sebesar 0,39 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-Mei telah mencapai 1,67 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (year on year) sebesar 4,33 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bawang putih yang menyumbang inflasi 0,08 persen, telur ayam ras 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen serta beras, daging sapi dan cabai merah masing-masing 0,01 persen.
Meski demikian terdapat komoditas yang harganya mulai mengalami penurunan sehingga mampu menekan inflasi dan menyumbang deflasi yaitu cabai rawit 0,04 persen, bawang merah 0,02 persen dan tomat sayur 0,01 persen.
Secara keseluruhan, komponen harga bergejolak (volatile food) mempengaruhi inflasi Mei 2017 karena mengalami inflasi hingga 0,91 persen, diikuti harga diatur pemerintah (administered prices) 0,69 persen dan inti sebesar 0,16 persen.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017