Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Mei 2017 sebesar 0,39 persen, yang disumbangkan oleh kenaikan harga kebutuhan pangan jelang periode Ramadhan, kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.


Angka ini naik dari inflasi April 2017 yang tercatat 0,09 persen.


Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2017 sebesar 1,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,33 persen.
Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dan terendah terjadi di Sampit dan Bulukumba masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,13 persen dengan IHK sebesar 127,31 dan terendah terjadi di Pematangsiantar sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 132,80.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,86 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,35 persen; kelompok sandang sebesar 0,23 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,37 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,23 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017