Delapan orang yang diyakini terlibat dalam jaringan tersebut ditangkap dalam puluhan penggerebekan di ibu kota Guatemala City, ungkap juru bicara polisi Jorge Aguilar kepada wartawan.
Dia mengatakan bahwa anak-anak tersebut dibawa dari area pedesaan negara itu dengan janji akan mendapatkan pekerjaan dan akomodasi yang layak tetapi kemudia harus bekerja dalam kondisi yang buruk selama berjam-jam, sampai 18 jam per hari, dengan makanan dan bayaran yang sedikit.
Penduduk pribumi Guatemala, yang secara resmi jumlahnya sampai 42 persen dari 15 juta penduduk di sana, kebanyakan hidup dalam kondisi miskin dan terpinggirkan.
Mengingat kondisi mereka yang kesulitan, beberapa orang tua memilih agar anak mereka tidak sekolah dan mencari pekerjaan, tetapi banyak di antara anak tersebut yang akhirnya tereksploitasi, demikian dilansir AFP.(kn)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017