Padang (ANTARA News) - Gelombang pasang di Kecamatan Sasak Ranah Pesisir, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, hingga hari ketiga ini belum juga reda dan telah mengakibatkan 183 rumah hancur dan rusak berat, sehingga 1.000 jiwa lebih terpaksa tidur di tenda pengungsian. "Sebanyak 183 unit rumah warga itu, dominan milik nelayan berada di kawasan pantai Sasak Ranah Pesisir, sejak Kamis (17/5) dini hari hingga Sabtu pagi dihantam pasang. Kini akitivitas gelombang pasang terlihat meningkat," kata Kabid Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Pasbar Edi Busti kepada ANTARA News dari Sasak, Sebanyak 183 unit rumah tersebut, 42 unit hancur, 71 unit rusak berat dan tidak layak huni, serta 70 unit rusak ringan, terdapat di sejumlah nagari (desa, red) pada Kecamatan Sasak Ranah Pasisir, Menurut dia, jumlah kerusakan bisa saja bertambah, karena aktivitas pasang menunjukan peningkatan sejak Sabtu pagi. "Hingga hari ke tiga ini, belum ditemui korban jiwa akibat bencana gelombang pasang naik tersebut," katanya dan menambahkan, kini warga di kawasan pantai Sasak sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Warga dipengungsian sudah memperoleh tenda seadanya dari Pemkab Pasbar. Bantuan logistik berupa, mie instant, dan beras dua ton serta dana Rp10 juta juga sudah dialokasi ke lokasi bencana. Selain itu, posko kesehatan sudah dibentuk di lokasi pengungsian, dan satu unit puskesmas keliling disiagakan 24 jam. Pemukiman penduduk yang diterjang gelombang pasang di Pasbar, hanya di kawasan pantai Sasak. "Kita sudah meninjau pemukiman penduduk yang berdekatan dengan bibir pantai di antaranya Air Bangis, namun hingga kini masih aman," kata Edi Busti dan menyarankan, agar warga di kawasan pantai tetap waspada, karena dikhawatirkan adanya gelombang pasang susulan. Pasang laut naik bervariasi hingga ketinggian tiga meter dari kondisi normal, melanda kawasan pantai Barat Sumatera Barat dalam jumlah besar. Selain di Pasbar, sebanyak 494 unit rumah warga rusak berat berada di Nagari Tiku Selatan dan Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Di Kota Padang, yang terkena hamtaman gelombang yakni Pantai Padang, Pasir Perupuk dan Pasie Nan Tigo, data sementara tercatat 252 unit rumah warga rusak berat dan hancur serta sekitar 40 unit rumah lainnya terancam.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007