Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor (IPB) serukan "Saya Indonesia Saya Pancasila" pada Peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni, sebagai komitmen mengokohkan nilia-nilai luhur Pancasila sebagai idiologi bangsa.
Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila diikuti seluruh sivitas akademika IPB, mulai dari dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa di Lapangan Rektorat Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Wakil Rektor IPB bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Yonny Koesmaryono bertindak sebagai pembina upaca menyampaikan sambutan Presiden RI Joko Widodo yang menyerukan dan mengajak seluruh bangsa bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila.
"Tidak ada pilihan lain seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Jaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan kita," kata Yonny dalam pidato Presiden.
Dalam sambutan yang dibacakan Yonny, Presien mengimbau seluruh warga Indonesia untuk saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, saling membantu untuk kepentingan bangsa.
Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan ldeologi Pancasila.
Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
"Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustad, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila," kata Presiden dalam sambutan yang dibacakan Yonny.
Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Namun demikian, lanjut Yonny membacakan, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, antiNKRl, antiBhinneka Tunggal Ika.
"Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia," kata Yonny mengutip sambutan presiden.
(T.KR-LR/F006)
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017