Washington (ANTARA News) - Karyawan Bank Dunia mengecam kesepakatan yang mengijinkan Presiden Paul Wolfowitz mundur pada Juni sebagai pukulan terhadap integritas lembaga keuangan itu.
Kesepakatan kompromis yang diumumkan Kamis malam di antara 24 direktur eksekutif Bank Dunia dan Wolfowitz menerima bahwa kesalahan dibuat oleh seluruh pihak dan mereka diperlakukan dengan "saling percaya yang baik".
"Bagaimana pun pengunduran diri sang Presiden tidak bisa diterima dengan cara saat ini," kata Asosiasi Karyawan dalam pernyataan tertulis bersama, Kamis.
"Ini betul-betul merusak prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan prinsip-prinsip yang diperjuangan para karyawan untuk berjuang menegakkannya," katanya seperti dilansir AFP.
Asosiasi karyawan itu telah meminta pengunduran diri Wolfowitz pada 12 April, setelah media mengungkapkan adanya kepentingan personal Wolfowitz dalam melakukan promosi secara berlebihan kepada kekasihnya yang juga karyawan Bank Dunia.
Kesimpulan atas pemeriksaan internal membuktikan adanya skandal yang dilakukan Wolfowitz itu telah merusakkan aturan Bank Dunia, namun mencoba menutupinya. Dalam peryantaan itu disebutkan,"Kami terkejut dengan statemen dari dewan itu.... yang ternyata mengingkari sepenuhnya dari temuan-temuan mereka sendiri."
Jika kesepakatan pengunduran diri tidak dapat diubah, dewan direktur seharusnya menempatkan Wolfowitz dalam bebas administratif dan menunjuk pejabat sementara presiden untuk mengelola urusan bank, tulis para karyawan.
"Di samping itu untuk melindungi karyawan dan mengamankan dari adanya pembalasan, dewan seharusnya juga menjamin bahwa tuan Wolfowitz dicegah dari membuat keputusan yang berpengaruh ke bank dan para karyawannya."
Pada Jumat, pejabat senior Bank Dunia meminta para karyawan untuk berupaya mengatasi "masa paling sulit dan penuh cobaan" ini.
"Saya tahu banyak dari kita merasa bahwa konsesnsus ini kurang dari sempurna, tetapi ini adalah permulaan untuk bsa mengakhiri periode krisis di lembaga ini yang mana kita telah bersama membesarkannya," kata Joy Phumaphi, Wakil Presiden Jaringan Pembangunan Manusia.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007