Pameran tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arsip Nasional Republik Indonesia, dan Perpustakaan Nasional.
"Pameran ini merupakan infomasi bagi masyarakat tentang bagaimana lahirnya Pancasila," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan pameran mengenai arsip-arsip lahirnya Pancasila belum pernah ditampilkan di hadapan publik, setelah Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila pada 2016, maka pada tahun ini barulah digelar kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, salah satunya lewat pameran tersebut.
Plt Kepala Museum Nasional Harry Widianto mengatakan pameran itu sebenarnya telah dilaksanakan pada 1 Juni di Gedung Pancasila di Kementerian Luar Negeri.
Agar dapat disaksikan oleh publik maka pameran kemudian digelar di Museum Nasional.
"Di Gedung Pancasila ada 28 arsip yang ditampilkan, kemudian arsip itu dibawa ke Museum Nasional ditambah lagi beberapa sehingga totalnya ada 54," kata dia.
Dalam pameran tersebut, pengunjung dapat melihat proses bagaimana sidang untuk merumuskan dasar negara oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), pidato Sukarno tentang Pancasila, penyusunan konsep pembukaan Undang Undang Dasar 1945 dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Pada acara Pembukaan, aktor Tio Pakusadewo akan tampil sebagai pembaca pidato Bung Karno dalam rapat BPUPKI 1 Juni 1945, dan akan diputar film "Pantja-Sila: Cita-cita dan Realita".
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017