"Beberapa saat setelah terjadi gempa bumi, kami langsung menurunkan tim reaksi cepat (TRC) bersama bantuan logistik langsung ke lokasi," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Rabu.
Ia mengatakan pusat gempa bumi sesuai laporan BMKG berada di Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Hingga saat ini, BPBD Sulteng masih mengirimkan logistik berupa tenda, bahan makanan dan juga selimut ke lokasi gempa di Kecamatan Lore Utara.
Bartholomeus mengatakan, itu hingga kini warga masih banyak yang tinggal di tenda-tenda yang dibangun di halaman rumah dan juga balai desa serta di gereja.
Mereka masih trauma dengan gempa bumi yang guncangannya terasa cukup keras tersebut sehingga untuk sementara memilih tinggal di tenda yang telah disediakan oleh pemerintah.
Akibat gempa, tercatat tiga korban yang mengalami luka-luka karena tertimpa batu bata bangunan rumah mereka.
Namun, tidak ada korban jiwa, kecuali kerugian materi yang hingga saat ini masih didata dan diinventarisasi oleh instansi terkait.
Batrholomeus menambahkan akibat gempa, kebanyakan rumah warga di sejumlah desa di kecamatan itu mengalami retak-retak dan juga rusak ringan dan berat.
Termasuk bangunan yang rusak yakni gereja dan gedung sekolah di Wuasa.
Tim TRC dari BPBD Provinsi Sulteng, hingga kini masih berada di lokasi untuk membantu para korban gempa dan mendata kebutuhan yang diperlukan.
"Kalau memang mereka masih butuh logistik tenda dan bahan makanan, BPBD Sulteng siap menyalurkannya," kata Bartholomeus.
Ia menjamin ketersediaan logistik bencana alam di gudang BPBD Sulteng masih memadai sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan logistik, terutama bahan makanan dan tenda.
Sementara informasi dari BMKG, pada Rabu (31/5) masih terjadi beberapa kali gempa bumi susulan.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017