Banda Aceh (ANTARA News) - Tim pencari dan penyelamatan (SAR) Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang dibantu satu regu anggota pramuka membentuk lima kelompok untuk pencarian siswa MAN Rukoh, Jimmi Anwari (17) yang hilang terseret gelombang laut saat rekreasi di Taman Tepi Laut Lhoknga (TTL), Kabupaten Aceh Besar, Kamis (17/5). "Tim yang masing-masing berjumlah lima sampai enam orang itu bertugas menyisir pantai dengan berjalan kaki, sedangkan pencarian menggunakan speed boat belum berhasil dilakukan akibat gelombang besar," kata Hendrik, salah seorang anggota tim SAR Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) di Pantai Lhoknga, Jumat. Ia menyebutkan, memasuki hari kedua pencarian korban, tim SAR belum dapat turun ke laut, sehingga kegiatan pencarian sementara ini masih memusatkan penyisiran di sepanjang pantai sekitar lokasi kejadian. Ketinggian gelombang saat ini diperkirakan mencapai lima meter, sehingga menyulitkan tim SAR turun ke laut untuk mencari korban, disamping arus laut dikawasan itu sangat berbahaya, terutama di sekitar perbukitan pantai. Supriyadi, anggota tim regu penolong lainnya menyebutkan, tim SAR tidak mungkin memaksakan diri pencarian di laut dengan kondisi ombak sangat besar tersebut guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehari sebelumnya, regu penolong juga gagal turun ke laut melakukan pencarian terhadap korban karena tingginya gelombang laut di perairan tesebut. Hingga Jumat pukul 16:00 Wib, regu penolong masih melakukan penyisiran sepanjang pantai Lhoknga yang dibantu oleh masyarakat dan aparat kepolisian. Pada petang hari ini (18/5) gelombang laut sedikit mereda dibanding pagi hari, namun kondisi laut itu masih sangat berbahaya," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007