Padang (ANTARA News) - Korban banjir di Jondul, Kelurahan Rawang, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), melangsungkan buka puasa dalam keadaan gelap karena padamnya listrik di daerah itu.

"Lampu sudah mati sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB, baru hidup sekitar 19.30 WIB. Maka terpaksa berbuka tadi menggunakan lilin," kata salah seorang warga Bobi Febriansyah, di Padang, Rabu.

Ia menyebutkan untuk menu berbuka adalah makanan yang dimasak pada sahur sebelumnya.

Usai berbuka puasa, katanya, ia bersama keluarga yang beralamat di RW 09, kemudian melanjutkan pembersihan rumah pasca banjir.

"Sejak sore kami sudah mulai membersihkan, namun belum maksimal karena lampu mati. Setelah hidup pembersihan dilanjutkan kembali," katanya.

Pembersihan rumah juga tampak dilakukan oleh sejumlah warga di kawasan setempat.

Sebelumnya kawasan Rawang adalah salah satu daerah yang mengalami genangan cukup tinggi mencapai satu meter lebih.

Sementara bagian jalan daerah itu ketinggian air mencapai satu meter lebih. Air menggenani daerah Rawang sekitar tujuh jam, sejak pukul 02.00 WIB, dan mulai surut pada pukul 09.00 WIB.

Pada bagian lain, di Kelurahan Mata Air, Padang, puluhan warga masih tampak mengungsi akibat longsor Bukit Batang Bungo yang menimpa tiga rumah.

Salah satu korban adalah Suryati (50), longsor merusak bagian dinding dan material masuk ke dalam rumah.

Sementara puluhan warga lain ikut mengungsi karena khawatir akan kembali terjadi longsor.

Banjir dan longsor daerah itu disebabkan hujan yang mengguyuri daerah setempat sejak Minggu dinihari sekitar pukul 00.00 WIB.

(T.KR-DYA/B008)

Pewarta: Irfan Taufik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017