Jakarta (ANTARA News) - Kereta rel listrik (KRL) khusus wanita relasi stasiun Bogor-Jakarta Kota sore itu terasa lengang. Beberapa menit menjelang waktu berbuka puasa sekitar pukul 17.40 WIB, KRL sudah tiba di stasiun Jakarta Kota.
KRL berhenti sesaat, berganti tujuan menjadi stasiun Jakarta Kota- Bogor. Tak banyak penumpang yang naik saat itu. Beberapa bangku masih tersisa bagi pengguna yang beruntung.
Enam menit kemudian, kumandang azan magrib terdengar. Seketika para pengguna mengeluarkan takjil yang telah mereka persiapkan.
Kurma, roti hingga gorengan berbumbu kacang menjadi pilihan menu berbuka mereka. Saling berbagi takjil sesama pengguna menjadi pemandangan yang lumrah.
Pulang lebih awal
Pada hari biasanya, pukul 17.46 WIB merupakan salah satu waktu terpadat untuk KRL relasi Jakarta Kota-Bogor. Namun pada Ramadan ini berbeda.
Sebagian pengguna ternyata pulang lebih awal, menyisakan lenggang bagi KRL yang beroperasi di jam itu.
Endah Kusuwawati salah satunya. Perempuan yang bekerja di kawasan Jakarta Barat itu biasanya menaiki KRL sekitr pukul 17.30 WIB. Namun, selama Ramadan dia mendapatkan izin dari pihak kantornya untuk pulang lebih awal.
"(Pukul 16.23 WIB), sudah sampai di stasiun Pasar Minggu. Kalau puasa, pulang jam 4 kurang," tutur dia kepada ANTARA News.
Selain karena ingin berbuka puasa di rumah, Endah juga mengatakan tak ada yang menjaga buah hatinya di rumah, karena ibundanya harus menjalankan sholat Tarawih.
"Anak enggak ada yang jaga. Soalnya ibu kan pastu sholat Tarawih," kata dia.
Hal senada diungkapkan Annisa. Perempuan yang sehari-hari bekerja di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat itu mengatakan mendapat izin meninggalkan kantor pukul 16.30 WIB.
Selain ingin berbuka puasa di rumah, dirinya juga berharap tak ketinggalan shalat Tarawih berjamaah.
"Kan biar bisa Tarawih di rumah. Syukur-syukur keretanya lancar, jadi bisa berbuka di rumah deh," kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017