Ternate (ANTARA News) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Maluku Utara (Malut) belum menemukan distributor, agen atau pedagang yang sengaja menimbun stok untuk mendorong naiknya harga.
"Satgas Pangan Malut yang melibatkan unsur Kepolisian, Disperindag dan sejumlah instansi terkait lainnya terus melakukan pengawasan terhadap pemenuhan kebutuhan pokok di daerah ini, dan sejauh ini tidak ada ditemukan masalah, terutama penimbunan stok," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Rabu.
Berdasarkan laporan dari seluruh Polres Kabupaten/Kota, hingga saat ini harga masih stabil dan masyarakat dapat berbelanja sesuai dengan kebutuhan.
"Kita juga mengantisipasi ulah distributor yang sengaja menimbun sembako dengan menerjunkan petugas pemantau ke lapangan," ujarnya.
Menurut dia, stok kebutuhan pokok di Malut sesuai hasil pemantauan Satgas di distributor, agen dan pasar juga cukup tersedia, bahkan untuk sejumlah kebutuhan pokok seperti beras stoknya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga selesai Idul Fitri.
Hendri mengatakan, harga kebutuhan pokok di pasaran juga masih stabil dan kalaupun ada kenaikan masih dalam batas wajar, kecuali untuk bawang putih dan cabai yang harganya cukup melonjak, untuk harga bawang putih misalnya, saat ini telah mencapai Rp80 ribu per kg.
Melonjaknya harga bawang putih sesuai pengecekan di lapangan bukan karena spekulasi harga dari distributor, agen dan pedagang, tetapi karena kurangnya pasokan dari luar Malut.
Satgas Pangan, kata Hendri Badar, telah meminta kepada distributor dan agen agar kebutuhan pokok yang harganya melonjak itu segera diupayakan tambahan pasokannya dari luar Malut untuk menormalkan harga, terutama menjelang lebaran dimana permintaan masyarakat semakin meningkat.
"Satgas Pangan tidak akan mentolerir kalau ada distributor, agen atau pedagang yang sengaja menimbul stok untuk mengejar keuntungan besar, karena tindakan seperti itu selain melanggar aturan juga merugikan masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah," kata Hendri.
(T.KR-AF/J007)
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017