Jakarta (ANTARA News) - Produk makanan dan minuman buatan industri dalam negeri dinilai masih kalah bersaing dengan buatan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Demikian disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman.
"Memang indonesia daya saingnya masih buruk untuk produk makanan dan minuman. Dan kita minus terbesar itu dari Thailand, kedua dari China," kata dia, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, produk-produk makanan dan minuman yang berasal dari Thailand relatif memiliki harga yang lebih murah dengan kemasan menarik.
Hal ini dikarenakan industri makanan dan minuman dari Negeri Gajah Putih itu mendapatkan bahan baku yang murah untuk produksi.
"Gula di sana itu murah. Produk-produk seperti bumbu-bumbu, mie, biskuit, minuman, itu murah. Kemasannya juga bagus," kata Lukman.
Untuk itu, dia menyampaikan, Indonesia perlu berjuang agar kebijakan pemerintah mendukung penyediaan bahan baku lebih mudah didapat dan lebih murah dibandingkan produk jadi.
Adhi menambahkan, defisit neraca perdagangan produk makanan dan minuman tahun mancapai 800 juta dollar Amerika Serikat. Adapun dengan Thailand, nilai perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 600 juta dollar Amerika Serikat.
Menurutnya, lonjakan impor kerap terjadi saat Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Natal.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017